Kutai Timur - Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur, Leni Susilawati Anggraini, menyoroti masih minimnya keterwakilan perempuan dalam politik, khususnya di DPRD Kutai Timur.
Saat ini, dari total 40 anggota DPRD, hanya terdapat 6 orang perempuan, atau sekitar 15%, yang jauh dari target 30% keterwakilan perempuan.
“Memang saat pendaftaran KPU, ada ketentuan untuk memenuhi 30% keterwakilan perempuan, namun banyak partai politik hanya merekrut perempuan sebagai pelengkap syarat,” ujar Leni.
Leni menilai bahwa keterwakilan perempuan yang lebih memadai bukan hanya untuk memenuhi kuota, tetapi juga untuk membawa perspektif perempuan dalam pengambilan keputusan.
Menurutnya, perempuan di legislatif bisa menjadi garda depan dalam memperjuangkan hak-hak yang berhubungan dengan kepentingan perempuan dan keluarga.
“Kami di DPRD berkomitmen untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi perempuan, terutama dalam kebijakan yang langsung berdampak pada perempuan dan anak-anak,” tambahnya.
Sebagai langkah nyata, Leni mengajak perempuan-perempuan muda untuk tidak takut terjun ke dunia politik. Ia juga berupaya memberikan pembinaan politik bagi kader-kader perempuan agar mereka semakin memahami peran penting mereka di masyarakat
“Tidak ada yang salah bagi perempuan untuk masuk ke ranah politik, justru ini adalah bentuk perjuangan untuk mengangkat isu-isu perempuan secara langsung,” tuturnya.
Melalui berbagai program, Leni berharap agar lebih banyak perempuan yang berani bersuara dan bergabung dalam partai politik. Ia ingin memastikan bahwa perempuan Kutai Timur memiliki kesadaran penuh akan hak dan kesempatan mereka di dunia politik, sekaligus mendorong peningkatan kualitas dan jumlah keterlibatan perempuan dalam setiap lini pengambilan kebijakan di daerah tersebut. (SH/ADV)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru