Perintah Allah SWT Dalam Al Qur’an Untuk Menjaga Keluarga Dari Api Neraka
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS, At Tahrim :6)
DARI TAFSIR IBNU KATSIR, BAHWA ; Qatadah mengatakan bahwa engkau perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan engkau cegah mereka dari perbuatan durhaka terhadapNya. Dan hendaklah engkau tegakkan terhadap mereka perintah Allah dan engkau anjurkan mereka untuk mengerjakannya serta engkau bantu mereka untuk mengamalkannya. Dan apabila engkau melihat di kalangan mereka terdapat suatu perbuatan maksiat terhadap Allah, maka engkau harus cegah mereka darinya dan engkau larang mereka melakukannya.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ad-Dahhak dan Muqatil, bahwa sudah merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim mengajarkan kepada keluarganya—baik dari kalangan kerabatnya ataupun budak-budaknya — hal-hal yang difardukan oleh Allah dan mengajarkan kepada mereka hal-hal yang dilarang oleh Allah yang harus mereka jauhi.
Maka sudah sangat jelas bahwasannya Allah swt memerintahkan kepada orang - orang yang beriman untuk menjaga keluarga nya dari perbuatan maksiat yang mendekatkan dirinya masuk kedalam api neraka,, dan bahkan membiarkan anggota keluarganya melakukan perbuatan yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, jangan sampai terjadi dan ada unsur pembiaran karena ini akan mengundang murkanya Allah, ayat ini sangat istimewa karena yang dipanggil , dihimbau atau ajakan untuk orang-orang yang beriman maka orang yang tidak beriman merasa tidak terpanggil oleh ayat ini, sebagai mana sama konteks ayat dalam surat Al Bagarah ayat 183 “Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu” ayat ini ditujukan untuk orang yang beriman untuk berpuasa, kalau dia berpuasa berarti orang tersebut beriman dan jika kita temukan orang itu tidak berpuasa , makan disiang hari, merokok disiang hari dan diperlihatkan dimuka umum berarti orang tersebut merasa tidak terpanggil dengan ayat tersebut, bukan terkatagori beriman, sama halnya dengan ayat di atas surat At Tahrim ayat 6 ayat tersebut ditujukan kepada orang yang beriman pasti akan menjaga keluarga nya dari perbuatan maksiat yang bisa memasukkan dirinya ke api neraka, naudzubillah mindzalik.
Maka ketika seorang yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya SAW, membiarkan anaknya membuka aurat, membiarkan anak nya melakukan pergaulan bebas , berpacaran dengan gonta ganti pacar dengan alasan supaya luas pergaulannya, dan jika menikah tidak salah memilih pasangan karena sudah banyak mengenal berbagai macam karakter dari pacar-pacarnya, dan ini didorong oleh para orang tuanya, dan berkedok dengan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan, kedudukan perempuan sejajar dengan laki-laki, sehingga perempuan punya kuasa dalam rumah tangga melebihi kuasa kepala rumah tangga sehingga terjadi dua nahkoda dalam biduk rumah tangga dan ini tidak dibenarkan dalam Islam.
Dalam Islam sudah sangat lengkap aturannya untuk mengatur kehidupan manusia dari manusia tidur dan bangun tidur kembali 24 jam dalam kehidupan diatur dalam aturan Allah , hidup kita terus dalam pengawasan dan bimbingan Allah agar hidup kita selamat dari siksaan api neraka , tetapi kenapa banyak diluar sana manusia tidak menyadari hal ini masih lengah hidupnya sesuai dengan hawa nafsunya, dengan berpendapat hidup ini hanya sekali maka manfaatkan lah sesuai dengan keinginannya sepuas-puasnya tanpa ada control dari sang pencipta yakni Allah, mereka lupa bahwa yang memberikan kehidupan itu adalah Allah swt. Banyak kerusakan yang terjadi di masayarakat :
GEN-Z banyak yang memilih tidak beragama, terjadi penyimpangan perilaku pada generasi muda, semakin banyak memilih menjadi LGBTQ, terjadi inces (pernikahan sedarah, hubungan sex sedarah) Pelecehan seksual merajalela , Institusi keluarga tidak dianggap penting, banyak anak lahir tanpa nasab yang jelas, Kehormatan senilai dengan uang materi. Sungguh sangat memprihatinkan.
Atas Nama PBB dan Piagam Hak Asasi : Seluruh dunia Harus Meengakui Kesetaraan Gender.
Dulu untuk memperjuangkan hak-hak politik dan bekerja untuk Perempuan,sekarang berkembang menjadi memperjuangkan siapapun dan dimanapun yang ingin ‘disetarakan gendernya’.,dengan kesetaraan, Perempuan tidak perlu lagi taat suami, anak tidak perlu lagi taat orang tua dan guru,dengan kesetaraan, negara mengeluarkan kebijakan yang mendorong pengakuan hak-hak anak dan hak-hak perilaku anak, negara menanamkan kebolehan beragama/tidak beragama, bahkan murtad dan menggabungkan banyak agama,dengan kesetaraan, negara membentuk masyarakat yang menyamakan perintah manusia dengan perintah Sang Pencipta (Al-Khaliq), dengan kesetaraan, negara membentuk masyarakat yang moderat, ramah terhadap penjajah tapi kasar alias tertutup untuk saudara seiman,ukhuwwah Islam bukan lagi atas nama Islam tapi atas nama batas negara. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Kewajiban Menjaga Keluarga dari Api Neraka, tidak berjalan dengan baik, kenapa ?
Apa penyebabnya ? Ada beberapa factor yang mempengaruhi :
a. Fatherless (hilangnya qowwamah laki-laki dalam keluarga) karena para Wanita merasa diri nya setara dengan laki-laki , bisa mencari nafkah sendiri, bisa melakukan pekerjaan yang sama dengan laki-laki atau bahkan mereka para Wanita melampauin kodratnya sebagai Wanita.
b. Iman yang tidak kuat karena dipengaruhi oleh hawa nafsu tergoda dengan godaan duniawi
c. Mengabaikan syariat yang sudah Allah tetapkan untuk mengatur hidup manusia, masih mematuhi aturan manusia, dan adanya tawar menawar pada aturan allah sesuai dengan akal dan keinginan manusia
d. Penjagaan hanya individual/komunitas, tidak sistemik, karena kehidupan sekuler kapitalis membuat manusia menjauhkan kehidupan dunia dari agama,
e. Meninggalkan Islam, mengambil ide Barat yang kufur sebagai pedoman yang harus dilaksanakan.mengambil hukum bukan dari hukum Allah, atau bahkan mencampakkan hukumnya Allah demi kehidupan dunia, harta dan tahta,
Dari point-point di atas dapat menghasilkan dampak :
a. Keluarga tidak lagi terjaga (materi dan non-materi) karena keegoisan masing-masing
b. Hilang fitrah, muncul perilaku menyimpang dari fitrah, para Wanita hilang jati dirinya sebagai Wanita yakni sebagai ibu yang kodratnya hamil, melahirkan dan menyusui karena para wanita merasakan dirugikan oleh kodrat tersebut, merusak kecantikan tubuhnya dan menjadi wanita yang ketinggalan masa depannya (kuno)
c. Kehancuran generasi dan institusi keluarga Muslim, akibat tidak terdidiknya generasi sesuai dengan tujuan Islam yakni menjadi umat Islam khoirummah yang memimpin dalam peradaban dunia .
Maka, untuk kembali mendapatkan generasi Khoiru Ummah sebagaimana yang dimaksudkan Allah SWT dalam QS. Ali Imran ayat 110, kaum muslimin tidak bisa sekedar melakukan ishlah (perbaikan), karena kerusakan sudah bersifat sistemik, yang harus dilakukan adalah perubahan revolusioner alias inqilabiy. Dan ini harus diawali dari merubah pemahaman kaum muslimin khususnya keluarga dan generasi tentang hidupnya, bahwa kebahagiaan yang ingin meraka dapatkan sebenarnya adalah kabahagiaan hakiki dan itu hanya bisa didapat dengan mendapatkan Ridho Allah SWT. Jika kesadaran ini muncul, akan mendorong terbentuknya opini umum bahwa mereka butuh kembali kepada Islam secara kaffah agar dapat kebahagiaan dunia-akhirat. Wallahu’alam bisshawwab.
Penulis : Sri Andini, S.Ag ( Pendidik dan Pengurus MT Annahdah)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru