Share ke media
Opini Publik

Waspada Logo halal Padahal Haram

07 Jun 2025 03:00:068 Dibaca
No Photo
Ilustrasi Gambar : depokpos.com - Konsep Makanan Halal dan Haram Menurut Perspektif Islam - 26 Desember 2022

Samarinda - Di tengah maraknya produk makanan di pasaran, kerap kali ditemukan makanan yang secara kandungannya terkatagori haram, namun tetap memperlihatkan logo halal. Fenomena ini sangat meresahkan masyarakat, terutama umat Islam yang bergantung pada label halal sebagai panduan makanan dan minuman. Beberapa produk mengandung bahan seperti gelatin babi, alkohol, atau daging yang disembelih tidak dengan nama Allah, nyatanya masih berani mencantumkan logo halal palsu atau tanpa sertifikat resmi dari lembaga yang berwenang. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kejujuran dari produksi   dan pentingnya pengawasan dari pihak yang bertanggungjawab. Ketelitian dan kehati-hatian juga perlu dilakukan masyarakat agar bisa melihat keaslian logo halal sebelum terjadinya transaksi.

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Paser menemukan 9 merek jajanan marsmellow mengandung babi (porcine) hal ini ditemukan saat melakukan pengawasan di sejumlah ritel modern toko tradisional. Kepala Disperindagkop UKM Paser Yusuf mengatakan pengawasan dilakukan menindaklanjuti surat edaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur. Terkait temuan 9 produk jajanan bersertifikat halal yang mengandung unsur babi. Dari 9 produk itu diketahui ada 7 yang telah bersertifikat halal. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menjatuhan sanksi yaitu penarikan produk dari peredaran. Dan 2 lainnya Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan peringatan keras dan instruksi penarikan produk dari pasaran.

Adanya produk makanan haram ini hanya sebagian kecil dari sistem kapitalisme yang ada di negeri notabene muslim. Bisnis yang menggiurkan dengan meraup keuntungan banyak, tanpa mempedulikan lagi apakah kandungannya halal atau haram, karena sistem ini telah memisahkan antara nilai dunia dengan agama. Diketahui bersama bahwa Indonesia adalah negeri mayoritas muslim haarusnya negara bisa memberikan jaminan dan melindungi hak-hak warganya untuk mendapatkan produk halal, ini malah produk haram beredar luas. Dengan adanya temuan ini bisa jadi masih banyak beredar makanan mengandung babi, karena kurangnya pengawasan dan sanksi yang tegas dari negara. Hal ini sangatlah miris, Jika adapun mengawasan dan jaminan keamanan maka fungsinya tidak akan efekif, karena akar masalahnya tidak diselesaikan dengan sistemik.

Umat Islam sepertinya akan terus menghadapi berbagai masalah dalam menjalani kehidupannya, salah satunya terkait jaminan produk halal. Karena masalah sistemik maka diselesaikan harus dengan sistemik juga. 

Menjauhi makanan yang haram bagi seorang muslim adalah keharusan karena bagian dari keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Ada beberapa akibat buruk bagi pengonsumsi makanan yang tidak halal. Pertama akan menghalangi seseorang untuk terkabulnya doa. Yang kedua makanan haram membuat hati menjadi gelap dan keras dan lebih banyak berbuat kemaksiatan. Ketiga orang yang memakan makanan haram dia merusak amal ibadahnya dan diancam siksa neraka. Oleh karena itu negara memiliki tanggung jawab besar melindungi dan menjamin bagi semua rakyatnya agar apa yang dikonsumsinya mengandung unsur halal lagi thayyib. Sebagaimana hadis Rasulullah : 

Imam (kepala negara) adalah pemelihara dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya (HR. Bukhari dan Muslim).

Di dalam pemerintahan Islam kepala negara (Khilafah) akan melakukan pengawasan dan diperiksa dengan ketat, barang yang diproduksi di dalam negeri sebelum beredar di pasaran. Dan untuk produk luar yang akan masuk ke dalam negeri Negara akan melakukan hal sama dilakukan pemeriksaan dan disaring kehalalannya. Kepala negara tidak akan melakukan kerjasama dengan para pedagang yang mengedarkan makanan haram di wilayahnya. Karena pernah terjadi di sejarah Kekhalifahan Islam, Umar bin Khaththab ra yang menolak menerima daging yang disembelih tidak secara Islam.

Maka demikianlah sistem Islam mengatur yang menjadikan standar halal dan haram juga memberikan jaminan untuk produk yang akan dikonsumsi rakyatnya, sehingga semuanya merasa aman dan nyaman dalam hal makanan dan minuman serta hal-hal apa saja yang berkaitan dengan pemakaian kaum muslim. Hanya dengan menerapkan pemerintahan Islam ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah saw,  maka akan timbul keberkahan dan rahmat bagi seluruh alam.

Oleh : Rahmayanti

Terkini