DigitalNews.id - Kukar - Kemeriahan Erau adat Kutai telah di mulai sejak pagi, Sabtu (21/7). Kirab Budaya di gelar membuka Festival Kebudayaan, halaman Kedaton Kutai Kartanegara di Tenggarong menjadi saksi kemeriahannya. Pada gelaran adat dan budaya Kutai, kali ini, diikuti berbagai perwakilan negara-negara sahabat, dengan atraksi budaya masing-masing lewat seni tari.
Seperti Kesenian jalanan dari wilayah pedesaan provinsi Rzeszow (dibaca Rejezov) Polandia, Shepards dance from Hortobagy dan Dance from Nagyivan dari Hungaria, Tarian rakyat asal Rumania, tari Algoritma Sorting, Tari Krishna Lila dari India, dan penari-penari cantik asal Turki. Dalam gelaran Erau 2018 kali ini, akan ada 22 prosesi adat Kutai yang langsung di tangani Kedaton Kutai Kartanegara.
Namun sayangnya, hingga malam tadi, sabtu (21/7) ternyata persiapan belum rampung 100 %. Hal ini di akui oleh Derry ketua Seksi acara Kesultanan sekaligus penanggungjawab Pokja Ekspo Gelar budaya Kutai 2018 ini. Pasalnya rencana Erau tahun ini, baru dipastikan pelaksanaannya satu minggu sebelum hari H acara 21 Juli.
Hingga malam ini Event Organizer (EO) yang membantu teknis pelaksanaaan masih di buat panik dengan ekspo yang belum siap. “Untuk Erau Ekspo sampai malam ini baru 85 % siap, waktu seminggu sebelum keputusan pelaksanaan acara, pihak Kesultanan dan EO masih ragu jadi atau tidaknya acara,” ucap Derry.
Pembiayaan yang di berikan pihak Pemda Kukar kepada Kedaton sebesar 1,6 Miliar, dimana terjadi peralihan alokasi anggaran dari dinas pariwisata (hibah) ke dinas pendidikan Kukar, juga menjadi kendala. Apatah lagi besaran alokasi anggaran yang dihibahkan, juga merosot jauh dari sebelumnya semasa Rita Widyasari masih menjabat Bupati Kabupaten penghasil SDA tinggi ini, dimana pada 2017 pihak Kedaton menerima 2,5 Miliar. terdapat selisih angka yang cukup fantastis.
Dari 1,6 Miliar tersebut, itupun hingga malam tadi belum seluruhnya di terima pihak Kedaton. selain itu berbagai macam kendala juga di hadapi pihaknya salama proses persiapan, kabarnya honor keseluruhan pelaksana kegiatan pun ikut di pangkas. “Nilai honor yang di berikan oleh Kesultanan, tak seperti biasa. Jauh dari sebelumnya, banyak honor yang di kurangi, termasuk para penari,” Ungkap Derry.
Meski begitu, upacara Atur Dahar dan Merangin salah satu proses saklar pembuka Erau nampak berjalan baik, hadir di acara tersebut Anak Sultan (Putra Mahkota) Adji Arifin, Plt. Bupati Eddy Darmansyah, serta Sekda Kukar Marlin. (*Red/Ary/dr)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru