Samarinda - Kaltim steril selama akhir pekan (hari Sabtu dan Minggu) yang terapkan oleh Gubernur Kaltim Isran Noor dinilai Komite Transparansi Pembangunan - KTP, tidak memenuhi asek kajian ilmiah bahkan berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat karena berdampak ekonomi secara luas di Kaltim.
“jelas sekali rerata masa inkubasi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 adalah 14 hari, maka menjadi aneh dan lucu apabila sterilisasi ala Gubernur Kaltim cuma dilaksanakan 2 hari karena pada hari selanjutnya virus masih bisa menularkan, ditambah lagi efek psikologis masyarakat yang selalu akan mempersiapkan dirinya saat weekend memenuhi anjuran Gubernur Kaltim untuk tetap dirumah selama 2 hari, jadi masyarakat cenderung menumpuk bahan makanan, efek domino yang seharusnya dipertimbangkan sedari awal”, tegas Denny Ruslan.
“Dua hari untuk Kaltim steril ini hanya bersifat meredakan sejenak alias ngerem sebentar, setelah itu langsung ngebut lagi penularanya”, sambung Denny.
KTP meminta Gubernur Kaltim Isran Noor agar memikirkan lebih matang lagi pola yang tepat menghadapi Covid-19 di Kaltim yang cenderung menanjak tajam, melibatkan masyarakat dalam pemutusan mata rantai pandemi, intinya libatkan masyarakat karena masyarakat yang langsung bersentuhan dengan virus tersebut. (red/A)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru