Share ke media
Ekonomi

Industri Kreatif Bisa Menjadi Tumpuan Ekonomi Kaltim

15 Mar 2019 03:00:281313 Dibaca
No Photo
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian saat memamerkan hasil olahan para pelaku industri kretaif, i Hotel Midtown, Jalan Hasan Basri No 58 kota Samarinda, Kaltim.

SAMARINDA - Ekonomi kreatif kian tumbuh ditengah berkembangnya industri teknologi, pangsa pasarnya terus menjadi perhatian pemerintah.


Setiap daerah memiliki khas produk dan terdapat berbagai ragam produk ungulan ditangan para pelaku industri kreatif, sepertinya halnya juga di Kalimantan Timur.


Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan, Kaltim memiliki potensi Ekonomi kreatif selain Sumber Daya Alam (SDA) yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi.


Menurutnya, Kota Samarinda bisa menjadi role model untuk industri kreatif, namun untuk mendorong itu membutuhkan seluruh pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah.


“Disini (Samarinda) pelaku industri sudah melakukan banyak inisiatif dan prakarsa sendiri yang mestinya juga didorong oleh pemerintah pusat,” kata Hetifa pada acara Bimbingan teknis pengembangan publikasi produk kreatif Pada, Rabu (13/03/19) waktu siang di Hotel Midtown, Jalan Hasan Basri No 58 kota Samarinda, Kaltim.


Turut hadir pada acara kepala Dinas Pariwisata Kota Samarinda Muhammad Faisal juga Plt Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri “Bekraf” Fahmi Akmal .


Selama ini kata Hetifa, pemerintah pusat melihat ekonomi Kaltim hanya bertumpu pada sektor Sumber Daya Alam, padahal Industri kreatif semakin menunjukkan kemajuannya.


“Pusat kan hanya melihat kalau Kaltim ini cuman mengeruk batu bara, padahal banyak bangat ekonomi kreatif yang berkembang disini,” ungkapnya


Lebih lanjut perempuan berhijab ini mengatakan peluang dari potensi ekonomi kreatif harus ditangkap, salah satunya bimbingan teknis bersama Bekraf.


“Dan tugas saya adalah membuat regulasi, dan saat ini sedang proses RUU Ekonomi Kreatif,” ucapnya lebih lanjut


Senada Fahmi Akmal Plt Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri “Bekraf” mengatakan bahwa selama ini ada stereotip bahwa Kaltim hanya punya SDA, namun Ia mengaku kaget dengan geliat pertumbuhan ekonomi kreatif di Samarinda, tetapi itu seolah tertutup dan pusat tidak mengetahui.


“Saya tidak menyangka ternyata industri kreatif semakin maju, bahkan saya kaget mengetahui bahwa disini ada ratusan Barista, karena selama ini kami hanya melihat dimana tempat penghasil kopi, ternyata Barista banyak di Kaltim ,” Heranya


Menurutnya banyak produk khas, karya pelaku ekonomi daerah yang tidak kalah saing, hanya menurut Fahmi belum dikenal. Dengan begitu Ia berharap para pelaku usaha berperan aktif mendaftarkan produknya.


“Bekraf punya kanal Bisma, kalau mereka tidak mendaftarkan, kami tidak tau, keunggulannya itu bisa terpublikasi bahwa di Kalimantan punya resours apa aja, itu bisa kita lihat,” ungkapnya.


Hal lain lanjut Fami, agar produk bisa lebih mudah dipasarkan secara global harus memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai jaminan Orisinil. Disebutnya para pelaku masih minim memiliki HKI.


“HKI ini penting, dapat memudahkan produsen dalam memasarkan produk ke pasar nasional maupun global,” paparnya


Diketahui Tahun ini, Bekraf akan memberikan fasilitasi kepada 1.800 pelaku ekonomi kreatif untuk mendaftarkan HKI produk di seluruh Indonesia termasuk di Samarinda. Dalam gelaran acara ini juga Turut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata kota Samarinda. (Fran)