Share ke media
Politik

Paslon No. 4 dicurigai menyebar fitnah, Isran ditegur moderator keluar dari Konteks Debat

23 Jun 2018 02:00:39721 Dibaca
No Photo
Photo : Isran Noor sedang Mengangkat Lembaran Brosur yang berisi hal yang menyudutkannya dan mencurigai hal tersebut adalah ulah dari Paslon No. urut 4

DigitalNews.id - Debat ke tiga juga menjadi debat terakhir pasangan calon (Paslon) Gubernur dan wakil Gubernur Kaltim, sukses digelar Jumat (22/6/18) di gedung kesenian Kota Balikpapan. Meskipun sukses digelar, ada penampilan menohok menjadi tontonan jutaan pasangan mata dalam debat yang disiarkan langsung Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Kaltim. 

Baca Juga : masyarakat boleh gunakan hak pilih meski tanpa fom C6

Pada sesi tanya jawab, tampil beda dengan calon Gubernur lainya memanfaatkan waktu yang diberikan untuk bertanya, namun tidak bagi Isran Noor. Ia mengangkat tangan sambil memegang sebuah brosur dan langsung menuding lawan debatnya (cagub nomor 4) sebagai pelaku penyebar brosur itu.  “Saya menemukan brosur didepan rumah, disini ada kesan memojokan, Saya bukan menuduh tapi curiga pasangan nomor 4 yang bikin ini,” ungkap Isran Noor sambil memegang brosur, disambut riuh para pendukung yang ada di dalam gedung. 

Bahkan ungkapan kekesalan Isran Noor tersebut sekaligus dijadikannya sebagai pertanyaan yang dilontarkannya kepada Paslon No. urut 4, Rusmadi Wongso. - Safaruddin. Dengan kejadian itu, sontak moderator langsung menegur, serta mengingatkan agar pertanyaan fokus pada Visi, Misi dan program.  

Menangapi itu ketua Bawaslu Kaltim Saiful Bachtiar menilai pernyataan itu seyogyanya tidak dilontarkan dalam forum debat, namun disampaikan langsung kepada lembaga pengawas jika merasa dirugikan ataupun fitnah. “Kita sebenarnya mengharapkan hal itu disampaikan secara resmi kepada Pengawas Pemilu jika itu pidana dalam pemilu atau Kepolisian jika itu pidana umum,” jelas Saipul usai acara debat. 

Saipul mengaku dirinya  pernah membaca brosur tersebut, namun dari berbagai penelusuran dan upaya pengawas pemilu, hingga sekarang belum bisa diproses lebih lanjut.

perlakuan penyebaran brosur bernuansa menyudutkan tersebut oleh Saipul dianggap itu tidak fair, sehingga menumbulkan blunder bagi paslon tertentu, “itu akan memunculkan fitnah yang tentunya juga akan memunculkan kecurigaan,” lanjutnya. 

Mestinya dalam proses debat menjadi penggalian dan pendalaman program masing-masing, bukan ajang dugaan dan kecurigaan pada pihak tertentu, yang pada akhirnya tudingan tersebut harus berbalas klarifikasi. Isran mempertanyakan sebuah dugaan, kemudian dijawab tegas oleh Rusmadi. Hal tersebut langsung ditepis Bawaslu dengan memberikan kode kepada moderator agar tidak keluar dari alur Debat dan tetap fokus pada thema. 

artinya sebaiknya moderator langsung menghentikan dan langsung mengarahkan pada tema ini. Karena hal semacam tadi sempat tergiring pada isu yang dibawa,” imbuhnya Saat ditanya apakah ada pelanggaran, dirinya menilai masuk sebagai pelanggaran tapi dalam etika debatnya, Karena dalam alur debat seharusnya lebih pada penyampaian visi dan misi serta program keunggulan masing-masing Paslon. 

kami akan melihat kembali Mengenai proses berkaitan hal tersebut, jika itu sifatnya mengarah pada sesuatu yang melanggar dalam ketentuan Pilkada maka kami tindak, tetapi kalau melanggar dalam etika debatnya maka serahkan kepada penyelengara debat,” tutup Saipul. 

Baca Juga :  Panelis Tanyakan Kesiapan Paslon, 100 Hari Pertama Selesaikan Non CnC 

Temuan media ini pada brosur yang mengatasnamakan Kaltim Independent tersebut memuat isu negatif untuk dua paslon, yakni Syaharie Jaang dan Isran Noor. Dari 8 halaman semua berisikan Isu yang diberikan untuk dua Cagub adalah terkait banjir, pungli Pelabuhan Palaran hingga pemanggilan KPK. Bahkan dalam satu catatan kakinya dikatakan “Kaltim krisis pemimpin, dua Cagub tak layak memimpin Kaltim”. *(jr/dr)