Share ke media
Politik

Logo Branding Magnificent Samarinda di Sebut Plagiat, begini penjelasan CitiAsia Selaku Konsultan

02 Feb 2019 03:16:35708 Dibaca
No Photo

SAMARINDA- CitiAsia merupakan konsultan yang merancang Masterplan Smart citty serta logo branding Magnificent Samarinda. mengerjakan itu mengahabiskan anggaran sedikitnya 600 juta Rupiah.


Lebih dari sepekan, setelah Pemerintah Kota Samarinda meluncurkan logo hasil desain CitiAsia pada 21 Januari lalu, Justru mengemuka menjadi perbincangan warga kota tepian. Logo branding itu diduga plagiat karena adanya kemiripan pada sebagian model desainya menyerupai hasil desain George Bohkua asal Amerika.


Menanggapi itu, CitiAsia memberi keterangan Pers pada, Jumat (01/02/2019) bertempat di Yen’s Deligh jalan Juanda Samarinda, Kalimantan Timur.


Dalam keteranganya Farid Subkhan CEO CitiAsia membantah dugaan plagiasi pada logo yang mereka rancang, menurutnya kemiripan desain logo merupakan hal yang wajar. 


“Saat sekarang banyak ide pembuatan logo bisa muncul dari mana saja, bahkan diluar sana banyak terdapat kemiripan logo dengan ide yang berbeda, juga hanya beda warna,” ungkapnya kepada awak media


Logo pada bentuk hutuf ‘M’ bersambung dengan sebuah lengkungan dianggap sama dengan  dengan AA Bridge, karya George Bokhua. Farid pun menampik tudingan itu, pasalnya Ejaan huruf A, M, dan A terinspirasi dari jembatan Mahakam serta lengkungan itu terinspirasi dari Kuba Islamic centre, rencananya itu akan menjadi Icon kota dalam brand yang dibuatnya.


“Dalam pembuatan logo ini kami sudah melalui banyak tahapan, secara profesional dan akademis saya rasa semua ini sudah Clear,” paparnya 


Belakangan logo ini dianggap tidak memuaskan warga kota, sebagian menganggap perlu dilibatkannya Insan muda kreatif, bahkan ada yang usulkan dibuat ulang melalui sayembara. 


CitiAsia selaku pemenang dalam Masterplan smart city ini tidak permasalahkan apabila desain itu dianggap tidak memuaskan dan harus diganti.


“Tidak masalah jika mau diganti, dari produksi kami sudah menjelaskan dan sudah diserahkan ke Pemkot, tapi untuk penggantian kami tidak punya kapasitas,” jelasnya (Fran)