Share ke media
Pendidikan

Bagian Pengentasan Stunting, Disdikbud Kukar Gelar Seminar Parenting Transisi PAUD

19 Oct 2023 11:00:56515 Dibaca
No Photo
Foto bersama Seminar Parenting Transisi PAUD ke SD yang digelar Disdikbud Kukar. (istimewa)

Tenggarong – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar seminar parenting transisi pendidikan anak usia dini (PAUD) menuju SD yang menyenangkan dan merupakan bagian pengentasan stunting. Berlangsung di SDN 008 Kecamatan Anggana, Rabu (18/10/2023), seminar ini dibuka Bunda PAUD Kukar Maslianawati Edi Damansyah. 

Sekretaris Disdikbud Kukar Maria Ester menjelaskan, seminar ini bertujuan supaya semua peserta bisa memahami dan bekerja sama. Khususnya yang berkaitan dengan pemahaman dan penanganan pendidikan serta stunting. Dengan harapan nantinya melalui pola pendidikan dan penanganan stunting yang baik akan menciptakan generasi emas penerus bangsa Indonesia.

“Kalau dahulu stunting ini sasarannya hanya kepada PAUD saja. Tetapi kalau sekarang penanganan stunting ini, kami di Dinas Pendidikan telah di semua jenjang sesuai kewenangan. Kalau di pendidikan kabupaten jenjang PAUD, SD, dan SMP,” terang Maria.

Bunda PAUD Maslianawati menyatakan, keberadaan PAUD untuk mengajarkan dan melatih anak usia dini, khususnya bagaimana berteman dan bersosial. Karena menurutnya anak usia nol hingga delapan tahun masih masuk dalam kategori usia dini. Sehingga anak-anak SD di kelas satu dan dua tidak harus dipaksakan bisa baca, tulis, dan berhitung (calistung).

“Anak usia PAUD itu saat ini bukan lagi nol sampai enam tahun, namun nol sampai delapan tahun. Sehingga anak-anak sekolah dasar yang berada di kelas satu dan dua jangan dipaksakan bisa baca, tulis dan berhitung,” papar Maslianawati.

Dikatakan, seminar kelas parenting tersebut untuk memberikan pemahaman kepada para orang tua tentang bagaimana mendidik anak. Karena pendidikan itu menurutnya tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga.

Bunda PAUD juga berharap setiap sekolah dalam penerimaan siswa baru tidak hanya berfokus kepada siswa lulusan PAUD semata. Tetapi juga menerima calon siswa yang telah memasuki masa usia sekolah yaitu usia tujuh tahun dan anak-anak yang berkebutuhan khusus.

“Perlu kebersamaan pihak orang tua untuk mengatasi apa yang kita bicarakan hari ini, juga dari pihak sekolah, masyarakat dan seluruh instansi terkait. Instansi ini salah satunya ialah puskesmas, aparat desa dan kelurahan, serta dari Kemenag,” tegas Maslianawati.

Sementara itu Camat Anggana Rendra Abadi menyambut baik apa kegiatan seminar ini. Kata dia, Kecamatan Anggana juga fokus dalam menangani program PAUD, stunting, serta kemiskinan ekstrim.

Rendra menilai, program stunting dan kemiskinan ekstrem merupakan program prioritas pembangunan yang dilaksanakan di Kecamatan Anggana. Di mana menurutnya beberapa waktu lalu telah dibentuk tim satuan tugas (Satgas) guna menyukseskan program tersebut.

“Kami ucapkan terima kasih atas dipilihnya Kecamatan Anggana terkait kelas parenting transisi PAUD dan stunting ini,” sebut Rendra. (dn)