Share ke media
Politik

Berlangsung Lancar, Sekda Kukar Sebut Tak Ada Permasalahan Logistik dalam PSU

19 Apr 2025 06:00:4772 Dibaca
No Photo
Sekda Sunggono (pegang mik) saat rakor dengan seluruh camat dari 20 kecamatan di Kukar, Sabtu (19/4/2025). (istimewa)

Tenggarong – Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kutai Kartanegara (Kukar) berlangsung lancar. Sekretaris Daerah (Sekda) Sunggono mengatakan tak ada permasalahan berarti yang dilaporkan, khususnya perihal distribusi logistik.

Hal itu disampaikannya seusai rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh camat dari 20 kecamatan di Kukar, Sabtu (19/4/2025). Kata Sunggono, dari beberapa pantauan dan Forkopimda Kukar secara sporadis didapat laporan sementara terhadap dinamika yang terjadi di lapangan khususnya perolehan suara dari masing-masing kandidat.

“Tetapi hal lain yang bisa menjadi bagian akhir rapat koordinasi ini, yang penting ingin mendengarkan atau mengetahui langsung terkait dengan adanya dinamika perpindahan atau perubahan tempat pemungutan suara (TPS) yang terjadi setidaknya ada 12 titik,” terangnya.

Karena itu Sunggono berharap camat yang di wilayahnya terdapat perubahan pemindahan lokasi untuk melaporkan sekaligus melengkapi semua dokumen yang berkaitan dengan pemindahan lokasi tersebut. Hal itu sangat penting untuk mencegah terjadi permasalahan baru di masa mendatang. Sehingga tidak ada pihak lain yang merasa keberatan atas pemindahan lokasi TPS tersebut. 

“Kalau belum lengkap agar segera dilengkapi baik berita acara kesepakatan para pihak serta penandatanganan pemindahan,” tegasnya.

Sunggono mengungkapkan, berdasarkan laporan sementara, tidak ada permasalahan distribusi atas semua logistik yang berkenaan pelaksanaan. Tidak ada satupun para camat dan panitia PSU yang melaporkan permasalahan tersebut. Pemkab dalam hal ini ingin mengetahui tingkat partisipasi PSU dan berharap semua data secepatnya bisa diketahui bersama. 

“Intinya Pemkab Kukar sangat berharap laporan dari semua camat terkait dinamika yang terjadi di lapangan. Tidak harus semuanya langsung bisa melaporkan tentang perolehan suara di masing-masing kandidatnya,” sebut Sunggono.

“Karena kami lebih fokus kepada tahapan penyelenggaraan pemilihan suara ulang dan beberapa permasalahan yang timbul sehingga kita bisa memitigasi risiko seperti apa masalah tersebut bisa cepat kita selesaikan bersama,” imbuhnya. (dn)