Share ke media
Politik

Bupati dan Wabup Kukar Tuntaskan Retret, Terima Lencana Asta Brata Bhinneka Nara Eka Bhakti

27 Jun 2025 03:00:177 Dibaca
No Photo
Bupati Aulia Rahman Basri menerima menerima sertifikat dan lencana asta brata, Bhinneka Nara Eka Bhakti. (istimewa)

Jatinangor – Pasangan Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri-Rendi Solihin menerima menerima sertifikat dan lencana asta brata, Bhinneka Nara Eka Bhakti. Sertifikat dan lencana ini diberikan lantaran keduanya menuntaskan Orientasi Kepemimpinan bagi Kepala Daerah Gelombang II di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat (Jabar), Kamis (26/6/2025).

Sertifikat dan lencana ini diserahkan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto. Dia menjelaskan, sertifikat dan lencana ini bermakna walaupun berbeda, tetapi satu dalam pengabdian. 

Kata Bima, pelaksanaan Retret Kepala Daerah diyakini mampu memperkuat sinergisitas antara pemerintah pusat dan daerah. Sejalan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, kegiatan ini digelar sebagai ikhtiar memastikan bahwa pemerintah pusat dan daerah bersama-sama mempersiapkan seluruh aspek dalam menyambut Indonesia Maju.

“Retret adalah akselerasi, retret adalah sinkronisasi, retret adalah kolaborasi dan sinergi. Di retret tidak saja kebijakan dari pusat disampaikan dengan jelas, tetapi juga dievaluasi, dikritisi, dan disampai umpan balik atau feedback dari para kepala daerah,” ungkapnya.

Bima memaparkan, pada Retret di kaki Gunung Manglayang ini, kepala daerah bersama para praja diingatkan, disemangati, dan dimotivasi untuk terus teguh melayani dan mengabdi. Semua pihak tersebut, kata dia, dipersatukan semangat pengabdian dalam melayani masyarakat.

Pada kesempatan itu Bima menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan gelaran tersebut. Dirinya juga mengapresiasi kedisiplinan para praja IPDN yang secara tidak langsung telah mendukung terlaksananya Retret dengan baik.

Lebih lanjut Bima mengingatkan kepala daerah bahwa masa jabatan kepemimpinan memiliki batas waktu. Namun, semangat persaudaraan dan pengabdian akan terus dibina sepanjang hayat. Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada para kepala daerah dan wakil kepala daerah apabila selama pelaksanaan Retret di IPDN Jatinangor terdapat hal-hal yang kurang berkenan.

“Saya bangga kepada para peserta. Dalam Retret Kepala Daerah di IPDN, para peserta terlihat lebih aktif dalam mengikuti rangkaian acara,” ucapnya.

“Gelombang kedua lebih dialogis, lebih aktif, lebih komunikatif dan apresiasi untuk semua peserta. Dan retret gelombang kedua jauh lebih tertib,” imbuh Bima. (dn)