Share ke media
Ekonomi

Bupati Kukar Tegaskan Data Anggota KTNA Harus Selalu Diperbarui, Ini Alasannya

11 Oct 2023 12:00:17493 Dibaca
No Photo
Bupati Kukar Edi Damansyah (kiri) dalam pelantikan pengurus KTNA di Tabang. (istimewa)

Tenggarong - Bupati Edi Damansyah meminta data anggota Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah harus selalu diperbarui. Hal ini di disampaikannya dalam pelantikan pengurus KTNA dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kecamatan Tabang, Selasa (10/10/2023) di balai Desa Bila Talang.

Dalam arahannya, Edi menyebut KTNA memiliki tradisi yang luar biasa saat memilih keputusan. Yaitu dengan melakukan Rembuk (Musyawarah) oleh seluruh anggota. Sehingga keputusan yang diambil tentunya berdasarkan kesepakatan seluruh anggota KTNA.

Karenanya ada satu hal yang harus terus diperbarui setiap waktu yaitu data anggota KTNA.

“Data petani, nelayan dan juga kelompoknya harus terus di diperbaharui. Dan ini berkaitan dengan penerimaan bantuan karena saat ini bantuan diberikan melalui kelompok sehingga data kelompok harus terus update,” sebut Edi.

Menurutnya KTNA merupakan Mitra pemerintah. Untuk itu sebagai mitra pemerintah maka diperlukan keseriusan untuk menangani para petani dan nelayan. 

“Pemerintah tidak bisa sendiri mengurusi petani dan nelayan maka diperlukan KTNA sebagai mitra pemerintah untuk membantu,” tegasnya.

Edi juga meminta KTNA terus bekerja dan fokus mengurusi para petani dan nelayan. Karena bila bekerja fokus dan detail pasti akan baik hasilnya. Semua pasti bisa dan hasilnya pasti bisa dimanfaatkan dengan baik.

Selain itu Edi juga meminta khusus kepada para wanita tani untuk terus menanam karena seorang pertani pekerjaannya menanam. 

“Wanita Tani itu ya pekerjaannya menanam, Minimal memberi contoh menanam di pekarangan agar bisa memberikan contoh kepada masyarakat untuk menggerakkan masyarakat,” terangnya.

Adapun untuk masalah bibit, Edi meminta tidak perlu khawati. Karena pemerintah melalui Dinas Pertanian akan memberikan bantuan bibit kepada para petani termasuk wanita tani. Nantinya jika belum mengerti bercocok tanam maka dinas pertanian dan juga KTNA akan membantu memberikan pendampingan dan pelatihan bagi para wanita tani. 

“Bibit dan pelatihan bisa disediakan pemerintah yang penting action terlebih dahulu agar bisa mengajak masyarakat untuk bercocok tanam paling tidak di areal pekarangan rumah,” pungkas Edi. (dn)