Share ke media
Populer

Kunjungi Kabupaten Bojonegoro, Pemkab Kukar Pelajari Kebijakan Dana Abadi Daerah

21 May 2025 03:00:269 Dibaca
No Photo
Bupati Edi Damansyah menyerahkan cendera mata dalam kunjungan Pemkab Kukar ke Bojonegoro. (istimewa)

Bojonegoro – Dalam rangka mempelajari Dana Abadi Daerah (DAD), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mengunjungi Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Senin (19/5/2025).

Bupati Edi Damansyah yang memimpin rombongan mengatakan, Pemkab ingin belajar terkait tentang kebijakan Bupati Bojonegoro bersama jajaran dalam pengelolaan DAD. Lantaran dari sisi kebijakan secara nasional Bojonegoro sudah terlebih dahulu dalam menetapkan kebijakan DAD.

“Kami juga terus berupaya untuk mengikuti langkah-langkah yang dilakukan terkait dengan DAD ini. Kami baca dari situs resmi Pemkab Bojonegoro memang sudah ditetapkan dan menjadi konsep fokusnya di bidang pendidikan,” terangnya.

Kata Edi, Pemkab terus berupaya untuk menetapkan DAD di Kukar dengan fokusnya juga bidang pendidikan. Pendidikan dipilih karena saat ini Kukar masih ditopang sumber daya alam (SDA) yang tidak terbarukan. Melalui pendidikan diharapkan bisa mengarahkan ke SDM yang dapat diperbaharui.

Karena itu kunjungan ini diharapkan bisa mendapatkan hal-hal baik dari sisi teknis dan kebijakan yang ditetapkan dalam peraturan daerah. Begitu pula dengan prosesnya seperti apa. 

”Bagaimana terkait dengan asistensi dari pemerintah pusat, dalam arti ini Kemendagri dan Kemenkeu dan seperti apa langkah-langkah yang diambil pemerintahan Bojonegoro terhadap realisasi mengimplementasikan terkait DAD tersebut,” urai Edi.

Sementara itu Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyambut baik atas kedatangan Bupati Kukar bersama rombongan. Kata dia, Bojonegoro memiliki penghasilan berasal dari SDA minyak dan gas bumi, selain itu juga penghasil kayu jati. 

“Selamanya tidak mungkin terus berharap dengan SDA yang tidak terbarukan. Jadi kita harus berusaha agar mulai beralih ke sektor lainnya,” sebut Setyo.

Berkaitan DAD, sambungnya, merupakan inisiatif strategis Pemkab Bojonegoro untuk mengelola keuangan secara berkelanjutan. Hal ini menyadari bahwa pendapatan yang berasal dari minyak dan gas bumi migas yang selama ini menjadi andalan memiliki potensi untuk habis.

“DAD dibentuk sebagai bentuk tanggung jawab antargenerasi, memastikan keberlangsungan pembiayaan program pendidikan di semua jenjang, baik pendidikan umum maupun keagamaan, serta penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” bebernya.

Setyo menegaskan fokus utama pembangunan Bojonegoro sendiri adalah pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan dan mandiri, bukan sekadar mengakomodasi keinginan sesaat. Dalam hal ini dia berharap terjalinnya sinergi yang kuat dengan Pemkab Kukar. 

“Kami sangat antusias untuk menjajaki peluang kerja sama yang saling menguntungkan dan mewujudkan pembangunan yang sinkron antara kedua wilayah,” tandas Setyo. (dn)