Tenggarong – Upaya percepatan pencapaian target pembangunan daerah terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satunya dengan menggelar Pekan Inovasi dan Kreativitas 2023 yang dibuka Bupati Kukar Edi Damansyah, Rabu (11/10/2023).
Edi berharap Badan Riset Daerah (Brida) Kukar bersama tim penilai dan sekretaris daerah (Sekda) harus mengonsep sistem dalam inovasi ini. Yaitu internal dari lembaganya atau perangkat daerah dari tingkat kabupaten hingga kelurahan didorong untuk membuat inovasi.
“Ini untuk melihat bagaimana perubahan yang terjadi hingga di tingkat kelurahan. ini untuk mendorong lembaga pemerintah berinovasi, menunjukkan peran pemerintah di masyarakat,” terangnya.
Dikatakan, sesuai Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Pemkab Kukar telah menetapkan garis-garis besar pembangunan daerah sesuai Visi “Mewujudkan Masyarakat Kutai Kartanegara yang Sejahtera dan berbahagia”, yang kemudian diturunkan dalam lima poin Misi dalam bingkai filosofi Kukar Idaman.
Kukar Idaman secara etimologi berarti sesuatu yang diharapkan, yang didambakan, yang dicita-citakan. Sedangkan secara terminologi merupakan akronim dari Inovatif, Daya saing dan Mandiri (Idaman).
“Kukar Idaman adalah satu gerakan yang mengoptimalkan seluruh potensi daerah, dengan mendorong kreativitas dan inovasi seluruh pelaku pembangunan dalam menciptakan daya saing dan kemandirian daerah. Yang didasari semangat kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah kabupaten, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat untuk mewujudkan Kutai Kartanegara yang lebih baik,” urainya.
Menurut Edi, Pekan Inovasi dan Kreativitas 2023 dengan bertema “Inovasi dan Kreativitas untuk Akselerasi Wujudkan Kukar Idaman” ini sebagai salah satu upaya Pemkab Kukar dalam percepatan pencapaian target pembangunan daerah. Yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), salah satunya melalui penguatan pembangunan daerah berbasis riset dan inovasi.
“Hal ini sekaligus sebagai upaya dalam menjaring ide inovasi dan kreativitas dari berbagai pihak. Menumbuhkembangkan dan memperkuat pembangunan daerah berbasis riset dan inovasi demi mewujudkan Kutai Kartanegara yang inovatif, berdaya saing, dan mandiri,” papar Edi.
Pekan Inovasi dan Kreativitas ini, sambungnya, juga bertujuan agar tercipta perubahan-perubahan menuju tradisi, pola, dan cara baru melalui gerakan Satu Instansi Satu Inovasi. Perangkat daerah atau unit kerja diwajibkan untuk menghasilkan paling sedikit satu inovasi pelayanan publik setiap tahunnya sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Pemkab Kukar.
Kepala Brida Kukar Maman Setyawan menjelaskan, kategori peserta meliputi organisasi perangkat daerah (OPD), rumah sakit umum daerah (RSUD), kecamatan, kelurahan/desa, badan usaha milik desa (BUMDes), hingga puskesmas. Di sektor pendidikan, kategorinya meliputi sekolah, guru, dan siswa. Kemudian petani-nelayan, perempuan, penyandang difabel, mahasiswa, dan pemuda.
Tahapan kegiatan yakni pada 11-13 Oktober peserta mendaftarkan inovasinya di website inovasikukarkab.go.id. Dilanjutkan penilaian inovasi mulai 1-20 November, penentuan nominasi 20 November, kemudian verifikasi lapangan 20-26 November, presentasi inovasi 27 November-8 Desember, hingga penentuan pemenang.
“Adapun Sistematika proposal inovasi yakni latar belakang permasalahan, tujuan dan manfaat inovasi, deskripsi inovasi dan potensinya, serta dampak dari hasil inovasi,” tegas Maman. (dn)
Masukkan alamat email untuk mendapatkan informasi terbaru